Hampir
sebagian Kota Medan macet oleh kendaraan bermotor. Masalah ini sangat kompleks
dan menimbulkan kerugian. Penggunaan BBM sangat tinggi, sementara BBM terus
diimpor. Selain itu BBM yang disubsidi memberatkan APBN, sehingga anggaran
habis di subsidi BBM saja tidak bisa untuk pengembangan infrastruktur lainnya. Ditambah
lagi beberapa waktu ke depan harga BBM akan dipastikan naik, pastinya semua
harga kebutuhan akan naik. Yang paling utama adalah masalah kemacetan.
Saatnya pemerintah mulai membentuk
suatu gebrakan untuk memperbaiki sistem transportasi Kota Medan, agar
penggunaan BBM rendah, biaya produksi dan transportasi rendah, serta
transportasi umum yang murah. Mengingat transportasi kota, dari pengalaman
saya, saat ini harga BBM Rp 6500,- jika saya naik sepeda motor dengan mengisi
bensin Rp 10.000,- bisa digunakan untuk 2 hari, dengan jarak dari rumah saya ke
kampus sekitar 10 km. Sedangkan ketika saya naik angkot (angkutan kota) satu
hari ongkos saya Rp 12.000,-. Artinya saya lebih hemat naik sepeda motor 41%
dibandingkan naik angkot. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian
pemerintah kota.
Kota Medan merupakan kota yang besar,
ini menjadi peluang bagi Pemerintah untuk mengembangkan sistem transportasi
kota. Dapat dibandingkan dengan daerah sekitar Medan, seperti Tanjung Morawa
atau Binjai untuk pengembangan sistem transportasi massal kurang efisien karena
tidak semaju dan sepadat Kota Medan. Pada artikel ini, saya memberi pendapat
untuk mengatasi kemacetan dan masalah penggunaan BBM yang boros dengan
pengembangan angkutan kota. Di Bandung Kang Emil membuat bus gratis untuk anak
sekolah, jika diterapkan di Medan secara langsung akan membebani dan sama saja
membunuh supir-supir angkot. Kita harus menyelesaikan dengan win win solution,
tidak ada yang dirugikan.
Kemacetan Kota Medan didominasi oleh
sepeda motor. Bayangkan berapa jumlah pengendara sepeda motor. Pengendara
sepeda motor meliputi siswa sekolah SMA, mahasiswa, dan pekerja/karyawan. Bayangkan
berapa siswa SMA/sederajatnya di Kota Medan yang mengendarai sepeda motor. Dipastikan
sangat banyak, lihat saja parkiran setiap sekolah yang penuh. Hal ini sangat
disayangkan. Selain itu berapa orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah, jumlahnya
bisa kita lihat setiap pagi di jalanan Kota Medan. Selain itu, berapa jumlah
mahasiswa di Kota Medan, dan yang mengendarai sepeda motor. Karyawan perusahaan
swasta/negeri juga banyak menggunakan sepeda motor.
Salah satu alasan mereka adalah
biaya transportasi dengan sepeda motor lebih murah dibandingkan dengan angkot.
Solusi pertama adalah menginovasi sistem angkutan kota di Kota Medan.
Pemerintah harus mengganti mobil angkutan kota yang sudah ada (kapasitas 13
penumpang) dengan minibus yang agak lebih besar. Tujuannya agar muatan menjadi lebih
banyak sehingga efisien dan tidak menimbulkan kemacetan. Pemerintah harus bekerja
sama dengan mitra angkutan kota yang sudah ada dengan mengganti mobil angkot
sesuai nomor trayeknya. Jadi hanya mengganti mobilnya saja.
Kedua adalah supir angkot pada
angkutan kota tersebut dipegawaikan oleh pemerintah. Mereka tetap meminta
ongkos kepada penumpang tetapi tidak mengejar setoran. Supir angkot diseleksi
ketrampilan dan keahlian dalam mengemudi. Dengan begitu pemerintah juga
mengangkat profesi supir angkot yang selama ini dianggap sebelah mata, menjadi
lebih makmur dan sejahtera.
Angkutan kota tersebut dapat beroperasi
dengan ketentuan tarif yang ditentukan pemerintah, sehingga ongkos lebih murah.
Hal ini pasti membutuhkan dana subsidi pemerintah. Tetapi ini lebih berguna
karena subsidi digunakan untuk kegiatan produktif bukan konsumtif.
Hal ini harus didukung dengan
meningkatkan intensitas razia polisi di setiap sudut jalan kota Medan. Banyak
pengendara yang tidak lengkap surat saat berkendara dan perlengkapan kendaraan.
Polisi harus tegas dan menilang kepada pengendara yang bersalah dan tidak boleh
menerima suap. Dengan banyaknya tekanan yang diberikan kepada pengendara serta
mendorong kualitas angkutan kota dipastikan masyarakat akan beralih ke angkutan
kota. Selain itu perlu diadakannya sidak rutin dan penertiban ke
sekolah-sekolah SMA/ sederajat mengenai siswa yang berkendara sepeda motor, dan
juga ke kampus. Dengan kerja sama yang baik dan ketegasan dalam hukum, hal ini
dapat dilaksanakan dengan baik.
Pemerintah dapat menginovasi
angkutan kota yang khusus bagi perempuan dan anak-anak yang ditandai pada
trayek tersebut dengan warna pink. Sehingga meningkatkan keamaan kaum perempuan
dan anak-anak. Pemerintah juga harus bekerja sama dengan sekolah SD dan SMP untuk
membuat bus antar jemput siswa. Dengan begitu tidak ada lagi orang tua yang
mengantar anaknya ke sekolah. Ditambah lagi hal ini akan membuka lapangan
pekerjaan baru dan akan melatih kemandirian anak.
Semua
inovasi ini akan menumbuhkan sosial dan budaya baru bagi warga Kota Medan. Sehingga
diharapkan pemerintah Kota Medan akan membangun dan mendukung
komunitas-komunitas masyarakat, misalnya komunitas sepeda, olahraga, dan komunitas
lingkungan. Sehingga Kota Medan menjadi nyaman dan sejahtera. Saatnya
Pemerintah Kota Medan menginovasi sistem tranportasi kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar