Minggu, 09 Oktober 2016

Kenapa saya menulis?

Dari judul tersebut, esensi artikel ini tentunya akan membahas alasan-alasan kenapa saya menulis. Tentu kita harus tahu definisi menulis. Definisi menulis sangat banyak, sebanyak orang yang mendefinisikan kata tersebut. Menurut KBBI, menulis adalah membuat huruf (angka, dsb) dengan pena (pensil, dsb); melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Saya rasa pengertian tersebut cukup, mari kita lanjut ke point pembahasannya.

Alasan pertama, (konteksnya dalam kegiatan menulis di blog) saya merupakan orang dengan kepribadian introvert. Introvert itu kepribadian seseorang yang lebih menyukai sendiri, tertutup dsb. Ditambah dari teori 4 karakter, yaitu korelis, sanguinis, plegmatis, melankolis. Saya memiliki keempat unsur karakter tersebut tetapi memiliki dominan yang lebih pada karakter melankolis, salah satunya yaitu suka pada hal-hal yang detail. Diwaktu kosong dan lagi sendiri inilah saya gunakan untuk menulis. Bisa dibilang menulis karena latar belakang karakter kepribadian dan kesempatan waktu kosong.

Alasan kedua, semua orang tentunya ingin bermanfaat bagi orang lain. Pernahkah kita berfikir, di dunia di bumi ini telah berlangsung beribu tahun lalu dan mungkin akan berlangsung beribu tahun ke depan. Sederhananya, anggaplah saya hidup di dunia 50 tahun yaitu pada 1994-2000 sekian. Jadi, saya ingin dikenang oleh orang-orang di dunia biarpun saya tidak hidup di tahun mereka. Misalnya ketika tahun 2080 nanti bahkan 2100, saya ingin nama Trias Bodro akan tetap dikenang manusia di bumi ini hingga bumi terus berputar nanti. Saya ingin menggoreskan nama saya di sejarah peradaban bumi ini bahwasanya pernah hidup seorang manusia yang bernama Trias Bodro pada tahun 1994 hingga tahun 2000 sekian. Lalu bagaimana caranya? Tentunya kita harus dapat memberikan manfaat bagi orang lain agar dapat selalu diingat walaupun kita tiada lagi. Salah satu cara sederhananya dengan menulis. Dengan menulis di sebuah media tulisan, akan dapat dibaca banyak orang (bahkan yang tidak kita kenal), menjangkau bumi yang luas, dan menjangkaui waktu. Dengan berorasi, pidato, ataupun ceramah mungkin jangkauan pikiran kita, akan kita sampaikan kepada cakupan orang yang terbatas, yang ada dihadapan kita. Dengan menulis, jangkauan buah pikiran yang kita sampaikan pastinya lebih luas, sebanyak orang yang akan membaca tulisan kita dan tidak mengenal waktu. Selain itu dengan menulis, orang akan membaca langsung apa yang telah kita tuliskan, bukan dari penyampaian orang lain yang akan dapat merubah makna dan derajat terjemahan.

Alasan ketiga, keluar dari paragraf di atas yang berat dan idealis, alasan saya menulis karena saya ingin menyalurkan pikiran-pikiran saya agar dapat memberi inspirasi bagi orang lain. Dari sejumlah artikel yang telah saya tulis dalam blog saya, hampir sebagian materinya berisi materi yang ringan, isinya ya masih umum atau general, nilai edukatif dan ilmiahnya rendah. Namun saya menulis untuk berbagi pikiran, pengalaman yang saya kemas secara ringan tetapi memiliki nilai pesan moral yang positif dan mudah diingat.

Alasan keempat, saya memiliki antusias yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Menulis merupakan salah satu unsur dasar dalam pendidikan. Walaupun memiliki kedudukan yang berbeda dengan membaca (konteks topik ini bukan membaca), membaca merupakan dasar ilmu pengetahuan. Sesuai ayat Al-Quran pertama yang turun adalah ikro’ yang artiinya bacalah. Yang memiliki pesan bahwasanya ilmu pengetahuan dimulai dari membaca. Dengan analogi sebuah burung, membaca merupakan tenaga untuk dapat terbang di angkasa. Semakin banyak kita membaca, maka semakin tinggi dan luas daya jelajah burung untuk terbang di angkasa. Membaca memiliki kedudukan yang sama dengan menulis. Maksudnya, ketika kita membaca apakah yang kita baca. Ya, tentunya buah tulisan orang lain. Kita membaca hasil tulisan orang-orang lain yang memiliki ilmu yang lebih banyak. Contoh sederhana, ketika kita sekolah dari SD sampai kuliah, kita selalu diajarkan untuk membaca. Tentunya buku tersebut merupakan tulisan dari orang lain. Setelah membaca kita dapat menulis sebuah tulisan yang akan dapat berguna juga baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Lari dari topik, pernahkah kita dengar bahwa “ilmu pengetahuan merupakan konspirasi manusia”. Maksudnya apa yang kita baca dan pelajari merupakan tulisan dan pikiran orang lain. Dalam arti positif pikiran tersebut merupakan tulisan yang telah teruji, bernilai ilmiah, rasional, logika dan diterima oleh akal pikiran seluruh manusia. Tetapi dalam arti yang berbeda ilmu pengetahuan yang berasal dari pikiran manusia yang dituangkan dalam bukunya merupakan subjektif dari pikirannya, kita dibawa untuk mengikuti pikirannya tersebut. Dari 4 kalimat tersebut bukan informasi, tetapi saya ingin menagajak teman-teman untuk berkipikir dari sudut yang berbeda juga (out of the box). Tetapi pada akhirnya, ilmu pengetahuan meruapakan sesuatu pikiran yang telah diuji, dan diterima oleh manusia dan merupakan anugerah dari Tuhan sehingga ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang membuat hidup manusia lebih baik. Kembali ke topik alasan keempat, saya menulis karena saya ingin berbagi tulisan dengan pikiran saya untuk berbagi ilmu pengetahuan untuk berkontribusi dalam peningkatan dunia pendidikan.

Dari artikel yang telah saya tulis di atas, itulah alasan kenapa saya menulis. Mungkin isinya terlalu ringan dan tidak sesuai harapan. Tetapi inilah saya. Saya ingin membahas suatu topik dari sudut pandang yang berbeda. Jadi ketika orang-orang menertawakan kita karena kita berbeda dengan mereka, maka jangan lah kita malu. Seharusnya kitalah yang menertawakan mereka karena mereka semua sama. Marilah kita hidup dalam dengan semangat. Hidup bukan sebuah tujuan tapi sebuah perjalanan, maka marilah kita nikmati perjalanan ini. Janganlah hidup seperti mengikuti air yang mengalir, karena tidak semua air akan mengalir ke laut. Kalau ke sepsi tank?
Mari mengetik (menulis).