Kamis, 25 Februari 2016

Hal apa yang pernah kamu lakukan yang membuat kamu dan keluargamu bangga? Dan hal apa yang pernah kamu lakukan yang membuatmu menyesal?

Pertanyaan ini diajukan oleh teman saya tapi enggak usah disebutkan namanya ya. Nanti mendadak terkenal pulak namanya wkkk. Yang kalau chat udah larut malam, saya ditinggal tidur super sekali. Oke itu saja descnya dia.

Hal yang pernah saya lakukan dapat diartikan yang sudah lewat dan dicapai. Mengenai apa yang saya lakukan yang membuat saya dan keluarga bangga, mari kita flash back sejenak. Waktu itu ceritanya SD. Saya sekolah di SD Percobaan Negeri, letaknya di Jl. Sei Petani Medan Baru. Hhaha ceritanya sepertinya sudah usang. Tapi enggak masalah, its sweet memory wkk. Ketika kelas 6 SD, ya saya duduk di kelas 6-C waktu itu. Orang tua dan keluarga saya senang setiap mengambil raport semester saya. Jadi ketika wali kelas membagikan raport kepada orang tua yang datang, di papan tulis dalam kelas ditulis nama-nama yang mendapat rangking 10 besar dan nama saya paling atas. Setidaknya saya bangga atas hasil perjuangan saya, dan keluarga saya bangga atas pencapaian saya. Ya anggap saja, bahwa mereka tidak sia-sia mengeluarkan biaya untuk saya dan hal itu sebagai balasan dari saya bahwa saya menjaga apa yang telah diberikannya. Lumayanlah, sehabis pulang mengambil raport makan mie ayam Mahmud yang letaknya tidak jauh dari SD saya.

Selain itu ketika kelas 6, saya pernah mewakili SD saya olimpiade Matematika se-Kota Medan. Jadi prosesnya ketika itu kami dipilih beberapa murid dari tiap kelas, kemudian dites dengan lembar soal. Setelah itu akhirnya dipilih satu orang, dan saya mewakili SD saya. Ya walaupun enggak menang di olimpiadenya, setidaknya pernah berjuang. Setidaknya saya bangga pernah berpartisipasi dalam ajang itu, walaupun hasilnya tidak menang.

Kedua hal di atas mungkin yang pernah saya lakukan yang membuat saya sekaligus keluarga saya bangga. Terlepas dari kisah yang sudah usang itu, mari kita melangkah lagi. Ketika memasuki usia dewasa saya jarang memberitahu mengenai hal akademik dengan keluarga saya. Saya cukup memberitahu bahwa kegiatan kuliah dan akademik saya berjalan lancar dan tidak ada masalah. Tetapi alhamdulillah saya masih dapat membuahkan prestasi kecil yang membuat saya bangga.

Lari dari judul sejenak, mengenai hal yang pernah saya lakukan yang membaut saya bangga, namun diluar keluarga. Di waktu kuliah, saya dan teman tim saya bangga atas pencapaian saya dan tim saya. Biasanya ketika kuliah, mahasiswa akan terbagi kelompok-kelompok yang berkumpul. Saya dan teman kelas saya awalnya hanya 3 orang, kemudian menjadi 4 orang. Namanya tidak usah disebutin ya, jika teman-teman yang membaca blog ini adalah teman kuliah saya, atau kenal dengan kami mungkin teman-teman tahu. Inilah kami.


Salah satunya juara di lomba cerdas cermat HMJ BDP stipap ketika tingkat 1 dan 2. Dan ketika tingkat 3 kemarin hanya runner up. Ini hasil juara lomba pada tingkat 1, menikmati hasilnya ke Danau Linting. Lumayanlah.


Kemudian ketika tingkat 1, kami juga pernah ikut perlombaan Manajemen pengelolaan sampah kampus STIPAP. Ya walaupun kami juara 4, setidaknya kami bangga, karena peserta lainnya dari tingkat atasan kami. Kami tergolong sebagai mahasiswa baru yang baru mengenal apa itu menjadi mahasiswa. Hasil dari lomba, kami ke Danau Toba lumayanlah untuk sewa mobil dan uang bensinnya.



Oke pertanyaan pertama sudah terjawab. Lanjut ke pertanyaan kedua, mengenai hal yang pernah saya lakukan dan membuat saya menyesal. Sebenarnya kalimat ini sudah saya bahas di artikel yang berjudul “Jika bisa memutar waktu, mau balik ke masa kapan? Dan mengubah apa?” Dalam bahasannya mungkin akan terjawab pertanyaan tersebut. Ya saya minta maaf apabila teman-teman membaca ini dan tidak ada jawabannya sesuai harapan teman-teman. Kalau bicara menyesal, mungkin saya akan menyesal jika saya tidak bisa berhasil dan sukses untuk membahagiakan orang tua saya. Saya ingin melihat orang tua saya bangga pada saya ketika saya bisa membahagiakan mereka, dan jika saya tidak bisa melakukan itu mungkin itu penyesalan dalam hidup saya.

Demikian sepetah dua patah kata dari saya. Mengenai hal apa yang pernah saya lakukan yang membuat saya bangga dan hal yang membuat saya sekaligus keluarga bangga diatas merupakan salah satu dari beberapa yang dapat saya tulis. Dan mengenai hal yang pernah saya lakukan dan membuat saya menyesal juga sudah saya bahas di atas. Semoga teman-teman dapat menarik kesimpulan dan pesan dari tulisan di atas. Terima kasih kepada teman-teman yang meluangkan waktunya 5 sampai 10 menit untuk membaca artikel saya. Tujuan saya hanyalah untuk berbagi pengalaman dan semoga menjadi inspirasi bagi yang membaca dan semoga kita semua mendapat manfaatnya. Jika teman ingin memberikan masukan, cath me at BBM 523dccde atau line @triasbodro atau facebook Trias Bodro (lumayan promosi).

Selasa, 23 Februari 2016

Dampak media sosial (medsos) ?


Dalam blog ini saya akan membahas dampak penggunaan media sosial atau yang disingkat medsos. Dampak positifnya tentu teman-teman sudah tahu, ya tidak perlu di tulis lagi. Nah kalau kata dampak, biasanya akan mengarah ke negatif. Tetapi tulisan ini bukan untuk mengklaim bahwa medsos sesuatu yang negatif, itu terlalu naif karena saya juga salah satu pengguna medsos. Saya akan membahas dari satu sisi yang enggak mainstream mengenai media sosial. Ok ckckckc cekidot

Media sosial memang mendekatkan yang jauh, maksudnya sebagai media silaturahmi. Dari media sosial bisa bertegur sapa, mengundang teman, atau mengucapkan selamat atas sesuatu. Terkadang saya berpikir, bagaimanapun silaturahmi fisik tidak akan tergantikan oleh medsos, namun hanya melengkapi saja. Apa jadinya jika silaturahmi beralih ke online semua? Saat anda sakit tidak ada yang menjenguk, hanya nongol di medsos “GWS ya bla bla bla...” Atau saat Anda menikah, tidak ada yang datang tapi mereka hanya berucap “Barokallah ...” Dan terakhir saat Anda meninggal, mereka melayat secara online. Mari bijaksanalah.

Selain itu dalam menggunakan sosmed, Apakah kita yakin jika dia ngetik “hahaha” di chat atau medsos dia tentu sambil ketawa. Terus apakah kita yakin jika si dia ngetik i love you, itu beneran dari hati ? (ahahaha jangan baper ya J) Jadi medsos itu sebagai pelengkap, bukan yang utama karena yang utama adalah silaturahmi fisik karena adanya hubungan secara emosional.

Selanjutnya apakah teman-teman tau path, medsos yang sering menampilkan check in dimana kita berada. Biasanya di home saya, teman-teman saya check in ditempat-tempat yang wah. Karena ini merupakan bentuk kegiatan sehari-hari, dimana dan kita sedang apa. Check in di restoran atau cafe, tempat wisata, mall, dan lain-lain. Bukan naif, tapi kadang saya juga sering chick in jika di suatu tempat juga sih. Adanya path ini bertentangan sama nasehat orang tua saya waktu kecil. Dulu waktu kecil saya diajarkan tidak boleh pamer-pamer. Dimarahin kalau mau pamer L. Nah, sekarang udah besar malah disuruh dan dikasih media untuk pamer. Bukan maksud saya menjudge path, tapi realitynya begitu.

Pernahkah kita berpikir diluar tren (out the box). Pernahkah kita membuat check in path, di dapur lagi nyuci piring seember. Atau check in di halaman, nyapu halaman rumah. Check in di rumah, lagi nyetrika baju selemari. Check ini di ruang tamu, lagi ngepel. Kan jadi enggak biasa yakan. wkwkkk

Beralih ke BBM, Blackberry Massenger aplikasi pesan instant ini merupakan salah satu aplikasi chat yang banyak digunakan orang. Pengalaman saya pernah dapat broadcast yang isinya assalamualaikum. Saya tidak tahu apa maksudnya itu. Kalau mau bilang assalamualaikum kan bisa langsung chat, gau usah pakai bc. Pernah enggak berpikir kalau broadcast bbm tapi ditunjukkan untuk satu orang. Wkkkk. Selain itu berdoa merupakan bentuk permintaan kita yang ditujukan kepada Tuhan. Tetapi terkdang trennya menulis doa di status atau pm. Untuk apa coba, kenapa doa di tulis di sosmed, kan ditujukkan untuk Tuhan, bukan untuk dibaca oleh teman-teman.

Tentang dampak sosmed juga, jika zaman dulu ada trennya menulis diary yang menulis keluh kesah, kesan, menuangkan sedih atau senang hingga kesal mengenai pengalaman yang baru dialami, lalu menulisnya dalam buku diary secara diam-diam di kamar dan pintunya dikunci. Kemudian buku diarynya digembok dan dikunci lalu menyimpannya di tempat yang aman di bawah kasur, di bawah tumpukan buku paling bawah, di bawah tumpukan baju paling bawah di dalam lemari karena malu jika dibaca oleh orang lain. Sumpah bukan zaman saya ini, saya belum lahir di zaman seperti ini wkwkkk.

Dengan adanya sosmed, semua keluh kesah tadi malah ditulis di setiap sosmed. Rasanya tidak perlu lagi malu-malu anak kucing, semua bar-baran. Malah ingin orang tahu bagaimana yang dirasakannya. “Hari ini lagi bahagia karena berpapasan dengan dia dan pandang-pandangan sampai lupa arah jalan pulang....” begitulah salah satunya. Alay!!! wkkk

Coba bayangkan di facebook ada in relationship engaged dan usernya anak SD. Di wallnya ada pertengkaran mereka balas wall wallan, dan salah satu dari mereka bilang “Bisa enggak kamu lebih ngerti, lebih dewasa sedikit....” Saya yang udah newbie di usia dewasa jadi malu bacanya. Anak SD bisa bilang bisa enggak lebih dewasa sedikit, mereka dewasa sebelum dewasa.

Dengan adanya sosmed dapat mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Dapat dilihat biasanya orang-orang ramai jika di sosmed, tiba berkumpul semua pada sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Mari bijaksana dalam menggunakan sosial media, ambil manfaat postifnya agar menjadi berkah. Wassalam.

Sabtu, 13 Februari 2016

Jika bisa memutar waktu, mau balik ke masa kapan ? Dan mengubah apa ?

"Pertanyaan ini dikutip dari pertanyaan otomatis dari ask.fm"


Saya ingin menjawab pertanyaan ini karena banyak melihat teman-teman saya yang menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda dan menarik. Berbeda dengan yang lain, jika aku menjawab ingin memutar waktu dan mengubahnya berarti aku tidak bisa mensyukuri apa yang ada dan sudah terjadi. Penyesalan memang selalu ada dalam manusia, tetapi tak harus dihindari. Aku tidak mau kembali ke masa lalu dan waktu berjalan maju, masa lalu hanya untuk dilihat dan sebagai pelajaran. Untuk mengubah masa depan bukan berarti dengan mengubah masa lalu tapi dengan mengubah masa sekarang.

Kita harus ikhlas dengan apa yang sudah terjadi. Masih ada prosa kata “move on”. Jadi, jika ditanya dengan pertanyaan di atas, dengan tegas saya akan menjawab tidak akan mau memutar waktu dan tidak mau balik ke masa kapan pun. Saya ikhlas dengan apa yang sudah saya capai dan yang masih gagal saya capai. Biarlah yang lalu berlalu. Ibarat spion, hanya perlu diliat sekali-sekali saja. Kita harus melihat ke depan, jika melihat spion terus ya akan menabrak. Seperti lirik lagunya naff “Dia telah pergi ke nirwana”.

Semoga tulisan singkat ini dapat memberi manfaat/ mudahrot bagi teman-teman yang membaca. Jika teman berharap tulisan ini ada bahasa yang lucu, ringan dan menghibur dan tidak ditemukan di artikel saya mohon maaf, dan mohon doa nya. Amiin.

Selasa, 09 Februari 2016

Apa hal yang paling istimewa dari dirimu ?

"Pertanyaan ini dikutip dari pertanyaan otomatis dari ask.fm"

Orang hebat itu adalah orang yang mampu menunjukkan kelebihannya dan menutupi kekurangannya. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Orang dapat melihat istimewa orang lain karena mereka melihat kelebihan dan tidak terlihat apa kekuranganya.
            Lari dari judul sejenak, segala sesuatu memiliki dua sisi yang berbeda dan berlawanan. Maksudnya seperti yin yang, kutub utara selatan, postif negatif, dll. Artinya setiap manusia mempunyai dua sifat yang berlawanan. Orang yang terlihat baik karena dia mampu menutupi keburukannya. Orang terlihat ramah karena dia mampu menutupi kecuekannya. Seperti film Titanic, jadi ibarat gunung es di lautan, gunung es yang terlihat kecil mengambang di atas air, sebenarnya dibawahnya sangat besar. Jadi seseorang bisa menunjukkan sikap yang baik, karena dia mampu menahan dan menutupi sikap buruk yang sangat dahsyat itu. Dapat dilogikakan sebenarnya semua orang memiliki dua sikap, yaitu baik dan buruk. Tetapi bagaimana dia bisa menunjukkan sikap baiknya dan menutupi sikap buruknya. Seperti dalam salah satu perkuliahan saya, bahwa moral adalah sesuatu yang harus kita lakukan. Artinya jika melakukan sesuatu sesuai apa yang diinginkan itu artinya tidak bermoral.
            Kembali ke judul sesuatu yang istimewa dari saya, bisa dibilang saya tidak mengetahuinya. Setiap orang dapat menilai saya dari sudut pandang mereka yang berbeda-beda. Nah, ini yang jadi catatan (mungkin diluar konteks judul lagi) bijaklah dalam menanggapi penilaian orang. Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda, jadi penilaiannya juga berbeda-beda. Jika kita menuruti dan mendengar semua penilaian orang lain maka tidak akan ada habisnya tuntutan terhadap kita. Memang ada benarnya sebuah pepatah “Kritikan adalah masukan yang paling baik, karena itu cerminan pada diri kita. Karena dari kritikan kita dapat memperbaiki diri untuk lebih baik”. Tetapi catatatannya adalah apakah semua kritikan dapat membangun, apakah itu positif bagi kita dan apakah kritikan tersebut semuanya benar. Dalam mengkritik, sesorang dapat mengkritik negatif dan menjatuhkan seseorang, terkadang hal inilah yang perlu dikaji. Kritikan memang bagus tetapi terkadang penyampaian ataupun tata bahasanya dapat menjatuhkan psikologis seseorang.
            Dalam hal istimewa dari saya, saya tidak mengetahui jelas apa yang istimewa dari saya. Memang kita dituntut untuk mengenal diri kita, sesuai kata-kata inspirasi “Who am I” yaitu kita merenungkan apa kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Istimewa dalam hal ini lebih mengacu pada kelebihan. Ya, bisa dibilang istimewa adalah seuatu yang berbeda yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Ya menurut saya, hal yang istimewa dari diri saya yaitu saya memiliki motivasi yang tinggi, etos kerja tinggi, bekerja keras dan bersungguh-sungguh untuk meraih keberhasilan. Diluar konteksi itu ya tanggapan pembaca sangat diperlukan wkkk.
            Demikian dari satu pertanyaan yang sebenarnya sangat sulit dijawab, dan dari sekian panjang penjelasan jawabannya hanya satu kalimat. Sekian tulisan ini, info lebih lanjut pin saya 523dccde, atau ig @trias_bodro, facebook dan path trias bodro, twitter @triasbodro94, line @triasbodro. Dan ask.fm @triasbodro, di ask.fm teman dapat bertanya pada saya jika tidak mau namanya tertera dapat di anonimkan (seperti belakangan ini tak tahu saya siapa yang bertanya pakai anonim / bikin penasaran hhahah). Sayonara !

Senin, 08 Februari 2016

Apakah Anda pernah memiliki cinta terpendam ? Sejak kapan ?

"Pertanyaan ini diajukan oleh salah satu teman saya, yaitu Hayati. Eh salah tapi Fina Alfisyah Hasibuan. Maafkan Uda Zainudin salah sebut nama engkau (wkkk). Katanya ini pertanyaan otomatis dari ask.fm"

Cinta terpendam itu kalau seseorang suka sama seseorang dan enggak mau dibilang ke orang itu maupun ke orang lain. Jadi dibagi dua kategori, pertama cinta terpendam suka sama orang itu tapi dia tidak mau bilang ke orang itu dan hanya menceritakan kepada teman-temannya kalau itu terpendam. Atau kedua, dia tidak mau bilang ke orang itu dan orang-orang lain, jadi yang tahu hanya dia, Tuhan, malaikat-malaikatnya.

Menurut saya banyak penyebab cinta terpendam, karena orang itu tidak berani mengungkapkan. Orang itu cuma kagum atau apalah dan tidak mau lebih dekat. Atau mungkin menjaga perasaan banyak orang, maksudnya lebih bagus terpendam daripada dibilang daripada akan merusak suatu komunitas (yang ini perlu diterjemahkan dan dipahami lebih luas), dan terakhir yaitu orang itu udah punya pasangan, nah yang ini gimana ceritanya. Sakitnya itu kayak potong kuku terus kependekan. Sakittt

Dari cerita diatas, ya saya pernah mengalaminya. Cieeee, yang sakitnya itu kayak potong kuku terus kependekan. Jadi pertanyaan pertama sudah terjawab. Lanjut ke pertanyaan kedua, sejak kapan ?

Sekarang bulan Februari 2016, mari kita flashback sejenak. Ceritanya ini beberapa tahun lalu, waktu SMA, kira-kira kelas 2 sekitar 5 tahun lalu. Jadi waktu itu saya kelas Sebelas IPA-1, ya dibilang kelas unggulan lah (wawww :D), bukan maksud sombong tapi sedikit angkuh wkkk. Tapi bukan itu konteksnya. Jadi orang itu adalah adik kelas, dia kelas sepuluh waktu itu. Ga usah dibilang sepuluh berapa ya. Ya kelasnya dekat dan berseberangan dengan kelas kami.

Lanjut cerita, waktu kelas dua SMA itu saya ikut organisasi keagamaan di sekolah. Jadi tiap ada kegiatan-kegiatan keagamaan terkadang sering melihat orang itu. Ya rasanya itu kayak liriknya lagu Simple plan “Every body’s screaming I try to make a sound But no one hears me”. Ya maksudnya enggak ada yang tahu. Kalau ada teman-teman yang sedang baca blog ini berarti kalian mungkin orang kedua yang tahu itu, karena yang pertama ya yang ngajukan pertanyaan ini Si Hayati, maksudnya Fina karena udah tahu bocorannya.

Waktu itu ceritanya saya enggak mau berusaha. Alasannya banyak sih, ya diantara banyak faktor penyebab seperti yang ditulis diatas. Selain itu cuma gitu-gitu aja, no want more (artikan senidri/ kalau di Bahasa Indonesiakan jadi alay ntar). Plot ceritanya, saya sering nampak waktu di SMA, ya kadang nampak waktu di sekolah ataupun waktu di kegiatan keagamaan. Tapi ya itu enggak ada usaha saya. Jadi saya termasuk di kategori kedua.

Singkat cerita saya tamat SMA, ceritanya lewat saja. Ibarat orang kentut, setelah kentut wanginya hilang begitu saja, setelah hilang wanginya tidak bisa dicium lagi dan cuma sadar kalau pernah kentut tanpa ingat bagaimana wangi kentutnya. Dan kentut berikutnya belum tentu memiliki wangi yang sama.

Demikian tulisan singkat saya, harap dimengerti dan dipahami isinya bagi yang membaca. Untuk cerita lebih lanjut, BBM saya 523DCCDE atau ig @trias_bodro. Sekalian promosi wkk. Singkat cerita dia kuliah di Medan juga, di salah satu universitas negeri di medan, ya taulah apa itu. Tapi enggak ada lanjutan ceritanya, ya namanya kan ibarat kentut. Namun ketika sudah di usia sekarang “being in future”, ya bisa dibilang kita sudah mulai memasuki dan menjalani masa depan, tidak perlu lagi yang begitu. Sudah zamannya blak-blakan, kalau cocok ya dibungkus, ga cocok ya gak dibungkus. wkkk