Kamis, 20 Agustus 2015

Alat musik apa yang ingin kamu mainkan ?

"Pertanyaan ini dikutip dari pertanyaan otomatis dari ask.fm"
Menurut saya, saya memiliki kecerdasan otak kanan yang agak bagus walaupun lebih menunjukkan ke otak kiri. Secara seni, saat SD saya bermain recorder, jika tidak tahu dapat disebut seperti suling tapi bukan terbuat dari bambu. Dari 3 kelas di angkatan saya, saya terpilih dalam 20 besar pemain recorder. Dalam kelompok itu saya biasa di bagian suara atau nada satu. Kami juga sudah dua kali manggung (ciee) yaitu di hotel danau toba dan di SD daerah padang bulan. Pakaian kami yaitu kemeja warna merah kotak-kotak yang semua seragam, dan celana jeans hitam biasa. Tapi sekarang entah dimana baju itu
Beranjak ke SMP, awal SMP saya mulai belajar bermain gitar dan kami membuat sebuah band. Saya di posisi gitar. Kami juga pernah sekali diundang ke radio. Kemudian kelas dua kami rekaman dan memiliki dua lagu, dan kaset Cdnya entah dimana, saya lupa naruh mungkin sudah hilang. Lagunya berjudul “Fenomena” dan “Cinta Satu Sisi”. Lagu kedua pernah dimasukkan ke radio tapi hanya satu kali saja. Tapi karena suara gitar saya yang kurang bagus lagunya kurang bersih sih suaranya maaf yaaa. Dan pemain drumnya digantikan abang pembimbing kami, karena teman saya berulang kali salah karena masalah tempo. Kami juga pernah ikut festival band dan masuk 20 besar. Lepas itu saya keluar dari band dan kelas tiga saya ikut organisasi pramuka. Ketika ada perlombaan pramuka sekota Medan, saya bermain gitar dalam perlombaan pop song. Ya lomba bernyanyi kelompok. Saya bermain gitar, dan beberapa teman bernyanyi dan ada pembacaan puisinya juga. Alhamdulilah kami juara satu. Lagu yang kami bawakan Para Pencari Tuhan, Ungu. Lepas itu waktu SMA saya juga membuat sebuah band dan beberapa tampil di acara perpisahan dan hari besar di sekolah. Saat kuliah ini saya sudah jauh dari musik. Saya sudah tidak pernah bermain di studio musik. Jadi ini bukan hanya dari sebatas pertanyaan alat musik yang ingin dimainkan, tapi latar belakang saya mengenai musik. Saat ini saya ingin bisa memainkan alat musik gitar (ya basic saya), piano (alat musik yang berkarakter), drum (alat musik yang memiliki energi), biola & saxophone (melodis yang sendu). Udah itu saja, jawabnnya hanya satu baris, namun latar belakangnya panjang ckckckck. Karena dengan bermain musik kita dapat menyelurkan emosi kita dan menenangkan jiwa serta membuka pikiran-pikiran menjadi positif.

Apakah kamu pernah melakukan kencan buta ? Seperti apa kencan itu ?


"Pertanyaan ini dikutip dari pertanyaan otomatis dari ask.fm"
Kencan buta itu kencan yang kenal orangnya dari sosial media atau semacamnya dengan mengetahui orangnya lewat komunikasi dari teknologi baik media sosial ataupun telepon dan mengetahui orangnya hanya dari fotonya saja bahkan ada juga yang tidak pernah tau bagaimana sosoknya sama sekali kemudian membuat janjian meet up di suatu tempat atau restoran dan akhirnya bertemu muka. Dari sekian panjang penjelasannya itu saya belum pernah kencan buta. Saya tidak bisa berkomunikasi atau mengobrol dengan orang yang belum kenal secara terang-terangan apalagi itu dari media sosial. Tapi dari hasil observasi saya, saya sering melihat dan mendengar bagaimana kesan orang yang pernah melakukan kencan buta, yaitu dari teman-teman saya. Baik, saya akan menceritakan beberapa experiment saya, salah-salah experience ckckc. cekidot.
Waktu itu malam minggu, saya dan teman-teman saya pergi ke lokasi yang dituju. Kami menemani teman saya yang akan meet up dengan orang yang dikenalnya tapi hanya berkomunikasi dari sms, telepon dan facebook. Malam ini ingin berjumpa, ya sebagai seorang pria dia pasti berharap sosok perempuan yang akan ditemuinya sesuai harapannya. Kemudian kami mencari-cari tempatnya. Kami menunggu di pinggir jalan (tapi bukan anak alay wkwk). Kemudian akhirnya bertemu. Mereka bertemu kemudian mengobrolnya sedikit, agak kaku dan malu-malu. Dari sudut pandang saya sepertinya pertemuan mereka tak seperti yang mereka harapkan. Lalu kami menemani teman saya untuk mengantar cewek tadi pulang ke rumahnya. Dan apa yang terjadi ???
Pengalaman kedua, setelah kami bermain di studio musik dekat rumah saya, teman saya yang lainnya lagi tapi masih dalam komunitas yang sama dengan di atas (komunitas = perkumpulan, populasi, kelompok arisan) minta ditemani untuk menemui seorang cewek yang baru dikenalnya tapi hanya dari sms dan telepon. Kemudian kami menemui ke lokasi tujuan. Untuk mencari lokasinya kami bingung. Akhirnya berjumpa. Kemudian hanya sebentar kemudian pulang. Lalu apa yang dikatakan teman saya setelah pulang ???
Ya dari dua contoh kasus di atas, seorang pria jika melakukan kencan buta dia berharap wanita yang ditemui itu cantik (minimal tidak malu-maluin untuk dibawa ke kondangan ckckc). Ya laki-laki yang pertama dipikirkan saat kencan buta yaitu wanita yang ditemui ingin sesuai harapannya. Memang miris melihat fenomena ini.
Pada kasus pertama, saat pulang di tengah jalan teman saya langsung mencari warnet, saat itu belum booming bbm atau android. Dia kemudian menghapus dan memblokir facebook wanita kencan butanya itu. Dia juga menunjukkan pada kami foto di facebooknya yang dibilang kalau di foto begini kan lumayan, lah udah ketemu ternyata ga sesuai fotonya. Lalu menghapus nomor teleponnya. Kasus kedua, apa yang dikatakannya yaitu aduh menyesal aku udah datang jauh-jauh ternyata begitu. Maka dapat disimpulkan bahwa pada kencan buta pria melihat sisi fisik jikalau sesuai harapannya maka ada pertemuan berikutnya, tapi jika tak sesuai harapan maka akan menghilangkan kontaknya jauh-jauh. Jika dari sudut pandang wanita saya tidak mengetahui begitu jelas karena saya belum pernah mengobservasi. Tapi dari sudut pandang dan referensi, modusnya hampir sama dengan pria, tapi wanita lebih memaafkan sisi fisik pria tetapi wanita lebih melihat sisi reputasi pria tersebut, “siapa” dia dan kenyamanan dalam berkomunikasi. Oke itu saja, terima kasih.