Dari judul
tersebut, esensi artikel ini tentunya akan membahas alasan-alasan kenapa saya
menulis. Tentu kita harus tahu definisi menulis. Definisi menulis sangat
banyak, sebanyak orang yang mendefinisikan kata tersebut. Menurut KBBI, menulis
adalah membuat huruf (angka, dsb) dengan pena (pensil, dsb); melahirkan pikiran
atau perasaan dengan tulisan. Saya rasa pengertian tersebut cukup, mari kita
lanjut ke point pembahasannya.
Alasan pertama, (konteksnya dalam
kegiatan menulis di blog) saya merupakan orang dengan kepribadian introvert.
Introvert itu kepribadian seseorang yang lebih menyukai sendiri, tertutup dsb. Ditambah
dari teori 4 karakter, yaitu korelis, sanguinis, plegmatis, melankolis. Saya
memiliki keempat unsur karakter tersebut tetapi memiliki dominan yang lebih
pada karakter melankolis, salah satunya yaitu suka pada hal-hal yang detail. Diwaktu
kosong dan lagi sendiri inilah saya gunakan untuk menulis. Bisa dibilang
menulis karena latar belakang karakter kepribadian dan kesempatan waktu kosong.
Alasan kedua, semua orang tentunya
ingin bermanfaat bagi orang lain. Pernahkah kita berfikir, di dunia di bumi ini
telah berlangsung beribu tahun lalu dan mungkin akan berlangsung beribu tahun
ke depan. Sederhananya, anggaplah saya hidup di dunia 50 tahun yaitu pada
1994-2000 sekian. Jadi, saya ingin dikenang oleh orang-orang di dunia biarpun
saya tidak hidup di tahun mereka. Misalnya ketika tahun 2080 nanti bahkan 2100,
saya ingin nama Trias Bodro akan tetap dikenang manusia di bumi ini hingga bumi
terus berputar nanti. Saya ingin menggoreskan nama saya di sejarah peradaban
bumi ini bahwasanya pernah hidup seorang manusia yang bernama Trias Bodro pada
tahun 1994 hingga tahun 2000 sekian. Lalu bagaimana caranya? Tentunya kita
harus dapat memberikan manfaat bagi orang lain agar dapat selalu diingat walaupun
kita tiada lagi. Salah satu cara sederhananya dengan menulis. Dengan menulis di
sebuah media tulisan, akan dapat dibaca banyak orang (bahkan yang tidak kita
kenal), menjangkau bumi yang luas, dan menjangkaui waktu. Dengan berorasi,
pidato, ataupun ceramah mungkin jangkauan pikiran kita, akan kita sampaikan kepada
cakupan orang yang terbatas, yang ada dihadapan kita. Dengan menulis, jangkauan
buah pikiran yang kita sampaikan pastinya lebih luas, sebanyak orang yang akan
membaca tulisan kita dan tidak mengenal waktu. Selain itu dengan menulis, orang
akan membaca langsung apa yang telah kita tuliskan, bukan dari penyampaian
orang lain yang akan dapat merubah makna dan derajat terjemahan.
Alasan ketiga, keluar dari paragraf
di atas yang berat dan idealis, alasan saya menulis karena saya ingin
menyalurkan pikiran-pikiran saya agar dapat memberi inspirasi bagi orang lain.
Dari sejumlah artikel yang telah saya tulis dalam blog saya, hampir sebagian
materinya berisi materi yang ringan, isinya ya masih umum atau general, nilai
edukatif dan ilmiahnya rendah. Namun saya menulis untuk berbagi pikiran,
pengalaman yang saya kemas secara ringan tetapi memiliki nilai pesan moral yang
positif dan mudah diingat.
Alasan keempat, saya memiliki
antusias yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Menulis merupakan salah satu
unsur dasar dalam pendidikan. Walaupun memiliki kedudukan yang berbeda dengan
membaca (konteks topik ini bukan membaca), membaca merupakan dasar ilmu
pengetahuan. Sesuai ayat Al-Quran pertama yang turun adalah ikro’ yang artiinya
bacalah. Yang memiliki pesan bahwasanya ilmu pengetahuan dimulai dari membaca. Dengan
analogi sebuah burung, membaca merupakan tenaga untuk dapat terbang di angkasa.
Semakin banyak kita membaca, maka semakin tinggi dan luas daya jelajah burung
untuk terbang di angkasa. Membaca memiliki kedudukan yang sama dengan menulis. Maksudnya,
ketika kita membaca apakah yang kita baca. Ya, tentunya buah tulisan orang
lain. Kita membaca hasil tulisan orang-orang lain yang memiliki ilmu yang lebih
banyak. Contoh sederhana, ketika kita sekolah dari SD sampai kuliah, kita
selalu diajarkan untuk membaca. Tentunya buku tersebut merupakan tulisan dari
orang lain. Setelah membaca kita dapat menulis sebuah tulisan yang akan dapat
berguna juga baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Lari dari topik,
pernahkah kita dengar bahwa “ilmu pengetahuan merupakan konspirasi manusia”. Maksudnya
apa yang kita baca dan pelajari merupakan tulisan dan pikiran orang lain. Dalam
arti positif pikiran tersebut merupakan tulisan yang telah teruji, bernilai
ilmiah, rasional, logika dan diterima oleh akal pikiran seluruh manusia. Tetapi
dalam arti yang berbeda ilmu pengetahuan yang berasal dari pikiran manusia yang
dituangkan dalam bukunya merupakan subjektif dari pikirannya, kita dibawa untuk
mengikuti pikirannya tersebut. Dari 4 kalimat tersebut bukan informasi, tetapi
saya ingin menagajak teman-teman untuk berkipikir dari sudut yang berbeda juga
(out of the box). Tetapi pada akhirnya, ilmu pengetahuan meruapakan sesuatu
pikiran yang telah diuji, dan diterima oleh manusia dan merupakan anugerah dari
Tuhan sehingga ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang membuat hidup manusia
lebih baik. Kembali ke topik alasan keempat, saya menulis karena saya ingin
berbagi tulisan dengan pikiran saya untuk berbagi ilmu pengetahuan untuk
berkontribusi dalam peningkatan dunia pendidikan.
Dari artikel yang telah saya tulis
di atas, itulah alasan kenapa saya menulis. Mungkin isinya terlalu ringan dan
tidak sesuai harapan. Tetapi inilah saya. Saya ingin membahas suatu topik dari
sudut pandang yang berbeda. Jadi ketika orang-orang menertawakan kita karena
kita berbeda dengan mereka, maka jangan lah kita malu. Seharusnya kitalah yang
menertawakan mereka karena mereka semua sama. Marilah kita hidup dalam dengan
semangat. Hidup bukan sebuah tujuan tapi sebuah perjalanan, maka marilah kita
nikmati perjalanan ini. Janganlah hidup seperti mengikuti air yang mengalir,
karena tidak semua air akan mengalir ke laut. Kalau ke sepsi tank?
Mari mengetik (menulis).