Minggu, 09 Oktober 2016

Kenapa saya menulis?

Dari judul tersebut, esensi artikel ini tentunya akan membahas alasan-alasan kenapa saya menulis. Tentu kita harus tahu definisi menulis. Definisi menulis sangat banyak, sebanyak orang yang mendefinisikan kata tersebut. Menurut KBBI, menulis adalah membuat huruf (angka, dsb) dengan pena (pensil, dsb); melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Saya rasa pengertian tersebut cukup, mari kita lanjut ke point pembahasannya.

Alasan pertama, (konteksnya dalam kegiatan menulis di blog) saya merupakan orang dengan kepribadian introvert. Introvert itu kepribadian seseorang yang lebih menyukai sendiri, tertutup dsb. Ditambah dari teori 4 karakter, yaitu korelis, sanguinis, plegmatis, melankolis. Saya memiliki keempat unsur karakter tersebut tetapi memiliki dominan yang lebih pada karakter melankolis, salah satunya yaitu suka pada hal-hal yang detail. Diwaktu kosong dan lagi sendiri inilah saya gunakan untuk menulis. Bisa dibilang menulis karena latar belakang karakter kepribadian dan kesempatan waktu kosong.

Alasan kedua, semua orang tentunya ingin bermanfaat bagi orang lain. Pernahkah kita berfikir, di dunia di bumi ini telah berlangsung beribu tahun lalu dan mungkin akan berlangsung beribu tahun ke depan. Sederhananya, anggaplah saya hidup di dunia 50 tahun yaitu pada 1994-2000 sekian. Jadi, saya ingin dikenang oleh orang-orang di dunia biarpun saya tidak hidup di tahun mereka. Misalnya ketika tahun 2080 nanti bahkan 2100, saya ingin nama Trias Bodro akan tetap dikenang manusia di bumi ini hingga bumi terus berputar nanti. Saya ingin menggoreskan nama saya di sejarah peradaban bumi ini bahwasanya pernah hidup seorang manusia yang bernama Trias Bodro pada tahun 1994 hingga tahun 2000 sekian. Lalu bagaimana caranya? Tentunya kita harus dapat memberikan manfaat bagi orang lain agar dapat selalu diingat walaupun kita tiada lagi. Salah satu cara sederhananya dengan menulis. Dengan menulis di sebuah media tulisan, akan dapat dibaca banyak orang (bahkan yang tidak kita kenal), menjangkau bumi yang luas, dan menjangkaui waktu. Dengan berorasi, pidato, ataupun ceramah mungkin jangkauan pikiran kita, akan kita sampaikan kepada cakupan orang yang terbatas, yang ada dihadapan kita. Dengan menulis, jangkauan buah pikiran yang kita sampaikan pastinya lebih luas, sebanyak orang yang akan membaca tulisan kita dan tidak mengenal waktu. Selain itu dengan menulis, orang akan membaca langsung apa yang telah kita tuliskan, bukan dari penyampaian orang lain yang akan dapat merubah makna dan derajat terjemahan.

Alasan ketiga, keluar dari paragraf di atas yang berat dan idealis, alasan saya menulis karena saya ingin menyalurkan pikiran-pikiran saya agar dapat memberi inspirasi bagi orang lain. Dari sejumlah artikel yang telah saya tulis dalam blog saya, hampir sebagian materinya berisi materi yang ringan, isinya ya masih umum atau general, nilai edukatif dan ilmiahnya rendah. Namun saya menulis untuk berbagi pikiran, pengalaman yang saya kemas secara ringan tetapi memiliki nilai pesan moral yang positif dan mudah diingat.

Alasan keempat, saya memiliki antusias yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Menulis merupakan salah satu unsur dasar dalam pendidikan. Walaupun memiliki kedudukan yang berbeda dengan membaca (konteks topik ini bukan membaca), membaca merupakan dasar ilmu pengetahuan. Sesuai ayat Al-Quran pertama yang turun adalah ikro’ yang artiinya bacalah. Yang memiliki pesan bahwasanya ilmu pengetahuan dimulai dari membaca. Dengan analogi sebuah burung, membaca merupakan tenaga untuk dapat terbang di angkasa. Semakin banyak kita membaca, maka semakin tinggi dan luas daya jelajah burung untuk terbang di angkasa. Membaca memiliki kedudukan yang sama dengan menulis. Maksudnya, ketika kita membaca apakah yang kita baca. Ya, tentunya buah tulisan orang lain. Kita membaca hasil tulisan orang-orang lain yang memiliki ilmu yang lebih banyak. Contoh sederhana, ketika kita sekolah dari SD sampai kuliah, kita selalu diajarkan untuk membaca. Tentunya buku tersebut merupakan tulisan dari orang lain. Setelah membaca kita dapat menulis sebuah tulisan yang akan dapat berguna juga baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Lari dari topik, pernahkah kita dengar bahwa “ilmu pengetahuan merupakan konspirasi manusia”. Maksudnya apa yang kita baca dan pelajari merupakan tulisan dan pikiran orang lain. Dalam arti positif pikiran tersebut merupakan tulisan yang telah teruji, bernilai ilmiah, rasional, logika dan diterima oleh akal pikiran seluruh manusia. Tetapi dalam arti yang berbeda ilmu pengetahuan yang berasal dari pikiran manusia yang dituangkan dalam bukunya merupakan subjektif dari pikirannya, kita dibawa untuk mengikuti pikirannya tersebut. Dari 4 kalimat tersebut bukan informasi, tetapi saya ingin menagajak teman-teman untuk berkipikir dari sudut yang berbeda juga (out of the box). Tetapi pada akhirnya, ilmu pengetahuan meruapakan sesuatu pikiran yang telah diuji, dan diterima oleh manusia dan merupakan anugerah dari Tuhan sehingga ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang membuat hidup manusia lebih baik. Kembali ke topik alasan keempat, saya menulis karena saya ingin berbagi tulisan dengan pikiran saya untuk berbagi ilmu pengetahuan untuk berkontribusi dalam peningkatan dunia pendidikan.

Dari artikel yang telah saya tulis di atas, itulah alasan kenapa saya menulis. Mungkin isinya terlalu ringan dan tidak sesuai harapan. Tetapi inilah saya. Saya ingin membahas suatu topik dari sudut pandang yang berbeda. Jadi ketika orang-orang menertawakan kita karena kita berbeda dengan mereka, maka jangan lah kita malu. Seharusnya kitalah yang menertawakan mereka karena mereka semua sama. Marilah kita hidup dalam dengan semangat. Hidup bukan sebuah tujuan tapi sebuah perjalanan, maka marilah kita nikmati perjalanan ini. Janganlah hidup seperti mengikuti air yang mengalir, karena tidak semua air akan mengalir ke laut. Kalau ke sepsi tank?
Mari mengetik (menulis).

Kamis, 14 Juli 2016

Genderisasi, enak jadi cewek atau cowok ?

Topik kali ini membahas mengenai genderisasi, tapi artikel ini bukan untuk membedakan gender wanita ataupun pria. Sesuai background blog ini, saya akan mengulas enak jadi cewek atau cowok dari sisi yang enggak mainstream, semoga bahasa yang ringan ini mudah dimengerti teman-teman yang membaca. Tujuan artikel ini just entertainment, nothing else. Let to check it out.


Jadi cewek itu enak, karena banyak hal yang bisa dilakukan cewek tapi akan enggak enak jika dilakukan cowok. Ketika ada dua cewek saking akrabnya, jalan kaki di kampus bergandengan tangan, ini biasa aja dan tidak akan menimbulkan efek di lingkungan itu sedikit pun. Tapi coba bayangkan, ada dua cowok jalan kaki di kampus dan mereka gandengan tangan. What will happen? Seberapa akrabnya itu cowok, mereka tidak akan mau melakukan itu wkwkkk.
Terus jika telponan atau komenan di sosmed. Misalnya Anda sedang duduk di kantin lalu mendengar ada temen cewek menelpon temannya yang cewek juga, dan bilang “iya beib jangan lupa sholat ya,, bye cayangku” pasti biasa aja. Coba bandingkan temen Anda yang cowok menelpon temennya yang cowok juga “iya beib jangan lupa sholat ya,, bye cayangku”. Walaupun kalimatnya sama, ini tidak fair. Seberapa dekat, dan macho nya itu cowok maka akan hilang jika mengucapkan ini kepada teman sesama laki-laki.

Contoh lain lagi misal, ada satu cewek yang mau naik mobil yang penuh cowok. Kata cowok-cowok “Enggak apa-apa kami pangku-pangkuan aja, kamu naik masih cukup kok”. Tetapi jika ada satu cowok yang mau naik mobil yang penuh cewek, kata cewek-cewek “Enak aja, mau nyari kesempatan dalam kesempitan kan!!”. Its not fair sist, lelaki tidak seburuk yang kalian pikirkan :D

Kalau cewek nuang minuman untuk cowok, pasti dibilang inilah cewek idaman, jika cowok nuang minuman untuk ceweknya, inilah calon suami takut istri. Kalau ada cewek yang lama jomblo akan dibilang subhanallah mungkin dia sedang menunggu cowok yang tepat, jika ada cowok yang lama jomblo pasti dibilang enggak ada yang mau sama dia.

Belum lagi dibonceng naik motor, cewek bisa duduk nyamping atau ke depan, ini variatif. Kalau cowok apa mungkin dia dibonceng duduk nyamping?? Kalau ada cewek yang melalukan pekerjaan cowok yang berat-berat dibilang inilah emansipasi wanita, kalau ada cowok yang mengerjakan pekerjaan cewek seperti babby sitter, pasti dibilang gak punya keahlian, cari kerja memang susah jangan terlalu milih-milih :’(
Belum lagi semua jenis pekerjaan bisa dilakukan cewek tapi tidak cowok. Contoh cowok tentara, cewek kowad. kalau cowok polisi, cewek ada polwan. Pilot ada cewek dan cowok. Tukang parkir ada cowok ada cewek. Lah kalau bidan, cowok??

Disamping uraian di atas, ada artikel lain yang membantah menjadi cewek itu tidak enak (hukum alam : cewek enggak pernah salah). Ramah ke cowok dibilang cewek murahan. Jutekin cowok, dibilang cewek sombong. Ngasih respon ke cowok dibilang tukang php. Giliran gak ngasih respon sama sekali, dibilang sok kecakepan. Diem dibilang sok jaim. Bermain sama cowok katanya centil. Berantakan dikit aja dibilang gak bisa ngerawat diri. Pas pergi dibayarin cowok katanya cewek matre. Ini kutipan sih, kalau saya bilang pembelaan cewek wkwkk.

Tapi semua pada akhirnya akan menikmati kelebihan dan kekurangan masing-masing gender, baik itu pria atau wanita semua ada enak dan tidaknya. Gender pria dan wanita disini bukan untuk dibandingkan, tapi mari saling melengkapi kekurangan dengan kelebihan. Walaupun ulasan saya di atas selalu menunjukkan enakan jadi cewek dan jadi cowok tidak ada enaknya (maklum penulisan ini diambil dari sudut pandang cowok) jadi artikel ini lebih membabi buta kan bahwa jadi cowok enggak enak, tapi kebanyakan survei mengatakan bahwa jadi cowok itu lebih enak, dengan banyak alasannya. Selain itu banyak aspek lain yang sengaja tidak saya bahas tentang enggak enaknya jadi cewek (karena sudah biasa) seperti cewek yang mengalami pms, hamil, melahirkan, dsb.

Mungkin dari balik artikel ini saya juga mengkampanyekan akan anti lgbt, terutama tidak setuju dengan transgender serta pro emansipasi wanita, bahwa wanita memiliki derajat yang sama. Wanita berhak menjunjung tinggi pendidikannya. Mari kita patahkan omongan orang zaman dulu bahwa “Wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, karena toh akan di dapur juga”. Wanita berhak menjadi pemimpin dan stop diskriminasi gender.

Sebagai lelaki sejati bagi saya wanita itu suci dan lembut seperti sajadah. Karena dengan sajadah lah kami dapat beribadah menuju dunia dan akhirat yang indah. Jadi kamu yang membaca artikel ini, mau kah menjadi sajadah saya??
Wassalam

Minggu, 17 April 2016

Mati Muda ??

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan. Yang kedua dilahirkan tapi mati muda. Dan yang tersial adalah berumur tua. Berbahagialah mereka yang mati muda. Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada. Berbahagialah dalam ketiadaanmu. Soe Hok Gie (17 Desember 1942 – 16 Desember 1969).  Seorang aktivis muda Indonesia yang kritis dan idealis. Soe Hok Gie meninggal satu hari, tepatnya beberapa jam sebelum hari ulang tahunnya di pangkuan sahabatnya Herman Lantang. Kala itu di puncak Gunung Semeru, sore hari duduk di sebuah bukit dan terhirup gas beracun.

Tulisan ini saya buat setelah salah satu teman kuliah saya meninggal dunia akibat kecelakaan. Ia mengalami kecelakaan ketika ia berangkat dari rumahnya di Aceh menuju kampus di Medan. Senin, 11 April 2016 kecelakaan terjadi di Jl Binjai km 12. Ia mengendarai sepeda motor dan tabrakan dengan sebuah truk. Dikabarkan ia meninggal sekitar jam 13.00 WIB. Kemudian sore harinya saya bersama teman kampus datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan ia. Dan besok paginya saya dan teman-teman BDP IV-C ikut bersama-sama mengebumikan jenazah di kampung halamannya Aceh Tamiang.

Namanya Nurul Fahmi. Ia adalah mahasiswa STIPAP di kampus 3 Aceh Tamiang. Ketika itu tahun 2014 saya melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Kebun Dolok Ilir PTPN IV. Disanalah awal perkenalan kami. Ketika PKL selama 2 bulan, ada sebuah rumah kosong di mess dan kami tinggal satu rumah bersama teman-teman mahasiswa yang lain. Disanalah saya kenal dengan dia. Lebih kurangnya selama PKL ada suka dukanya kami bersama-sama. Salah satunya ketika kami beberapa orang disuruh untuk membersihkan areal, membabat areal yang semak. Setelah capek duduk-duduk haus, ada pohon kelapa yang tinggi dan tak lama ia sudah sampai atas pohon kelapa itu.

Ketika memasuki semester IV, kampus 3 Aceh tidak dibuka lagi sehingga mahasiswa di sana pindah ke kampus 1 di Medan. Semua mahasiswanya dibagi-bagi ke kelas-kelas yang ada. Dan ia masuk ke kelas C. Ya hubungan kami baik dan seperti biasa, dan akrab karena sebelumnya pernah satu rumah selama PKL. Terakhir saya berbicara dengan ia ketika pembekalan persiapan PPM (Program Pengabdian Masyarakat) di kampus, sekitar bulan Maret 2016 kemarin ketika basa-basi bertanya tempat PPM.

Ya itulah manusia, baik buruknya akan dikenang orang. Manusia mati akan meninggalkan nama. Begitu pelajaran agar kita menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Seperti hadist nabi, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Mari menebar inspirasi bagi sesama dan banyak memberi senyuman untuk dunia yang cerah ini agar kelak ketika gelap datang senyuman itu akan menerangi jalan kita. Amiin.

Kamis, 25 Februari 2016

Hal apa yang pernah kamu lakukan yang membuat kamu dan keluargamu bangga? Dan hal apa yang pernah kamu lakukan yang membuatmu menyesal?

Pertanyaan ini diajukan oleh teman saya tapi enggak usah disebutkan namanya ya. Nanti mendadak terkenal pulak namanya wkkk. Yang kalau chat udah larut malam, saya ditinggal tidur super sekali. Oke itu saja descnya dia.

Hal yang pernah saya lakukan dapat diartikan yang sudah lewat dan dicapai. Mengenai apa yang saya lakukan yang membuat saya dan keluarga bangga, mari kita flash back sejenak. Waktu itu ceritanya SD. Saya sekolah di SD Percobaan Negeri, letaknya di Jl. Sei Petani Medan Baru. Hhaha ceritanya sepertinya sudah usang. Tapi enggak masalah, its sweet memory wkk. Ketika kelas 6 SD, ya saya duduk di kelas 6-C waktu itu. Orang tua dan keluarga saya senang setiap mengambil raport semester saya. Jadi ketika wali kelas membagikan raport kepada orang tua yang datang, di papan tulis dalam kelas ditulis nama-nama yang mendapat rangking 10 besar dan nama saya paling atas. Setidaknya saya bangga atas hasil perjuangan saya, dan keluarga saya bangga atas pencapaian saya. Ya anggap saja, bahwa mereka tidak sia-sia mengeluarkan biaya untuk saya dan hal itu sebagai balasan dari saya bahwa saya menjaga apa yang telah diberikannya. Lumayanlah, sehabis pulang mengambil raport makan mie ayam Mahmud yang letaknya tidak jauh dari SD saya.

Selain itu ketika kelas 6, saya pernah mewakili SD saya olimpiade Matematika se-Kota Medan. Jadi prosesnya ketika itu kami dipilih beberapa murid dari tiap kelas, kemudian dites dengan lembar soal. Setelah itu akhirnya dipilih satu orang, dan saya mewakili SD saya. Ya walaupun enggak menang di olimpiadenya, setidaknya pernah berjuang. Setidaknya saya bangga pernah berpartisipasi dalam ajang itu, walaupun hasilnya tidak menang.

Kedua hal di atas mungkin yang pernah saya lakukan yang membuat saya sekaligus keluarga saya bangga. Terlepas dari kisah yang sudah usang itu, mari kita melangkah lagi. Ketika memasuki usia dewasa saya jarang memberitahu mengenai hal akademik dengan keluarga saya. Saya cukup memberitahu bahwa kegiatan kuliah dan akademik saya berjalan lancar dan tidak ada masalah. Tetapi alhamdulillah saya masih dapat membuahkan prestasi kecil yang membuat saya bangga.

Lari dari judul sejenak, mengenai hal yang pernah saya lakukan yang membaut saya bangga, namun diluar keluarga. Di waktu kuliah, saya dan teman tim saya bangga atas pencapaian saya dan tim saya. Biasanya ketika kuliah, mahasiswa akan terbagi kelompok-kelompok yang berkumpul. Saya dan teman kelas saya awalnya hanya 3 orang, kemudian menjadi 4 orang. Namanya tidak usah disebutin ya, jika teman-teman yang membaca blog ini adalah teman kuliah saya, atau kenal dengan kami mungkin teman-teman tahu. Inilah kami.


Salah satunya juara di lomba cerdas cermat HMJ BDP stipap ketika tingkat 1 dan 2. Dan ketika tingkat 3 kemarin hanya runner up. Ini hasil juara lomba pada tingkat 1, menikmati hasilnya ke Danau Linting. Lumayanlah.


Kemudian ketika tingkat 1, kami juga pernah ikut perlombaan Manajemen pengelolaan sampah kampus STIPAP. Ya walaupun kami juara 4, setidaknya kami bangga, karena peserta lainnya dari tingkat atasan kami. Kami tergolong sebagai mahasiswa baru yang baru mengenal apa itu menjadi mahasiswa. Hasil dari lomba, kami ke Danau Toba lumayanlah untuk sewa mobil dan uang bensinnya.



Oke pertanyaan pertama sudah terjawab. Lanjut ke pertanyaan kedua, mengenai hal yang pernah saya lakukan dan membuat saya menyesal. Sebenarnya kalimat ini sudah saya bahas di artikel yang berjudul “Jika bisa memutar waktu, mau balik ke masa kapan? Dan mengubah apa?” Dalam bahasannya mungkin akan terjawab pertanyaan tersebut. Ya saya minta maaf apabila teman-teman membaca ini dan tidak ada jawabannya sesuai harapan teman-teman. Kalau bicara menyesal, mungkin saya akan menyesal jika saya tidak bisa berhasil dan sukses untuk membahagiakan orang tua saya. Saya ingin melihat orang tua saya bangga pada saya ketika saya bisa membahagiakan mereka, dan jika saya tidak bisa melakukan itu mungkin itu penyesalan dalam hidup saya.

Demikian sepetah dua patah kata dari saya. Mengenai hal apa yang pernah saya lakukan yang membuat saya bangga dan hal yang membuat saya sekaligus keluarga bangga diatas merupakan salah satu dari beberapa yang dapat saya tulis. Dan mengenai hal yang pernah saya lakukan dan membuat saya menyesal juga sudah saya bahas di atas. Semoga teman-teman dapat menarik kesimpulan dan pesan dari tulisan di atas. Terima kasih kepada teman-teman yang meluangkan waktunya 5 sampai 10 menit untuk membaca artikel saya. Tujuan saya hanyalah untuk berbagi pengalaman dan semoga menjadi inspirasi bagi yang membaca dan semoga kita semua mendapat manfaatnya. Jika teman ingin memberikan masukan, cath me at BBM 523dccde atau line @triasbodro atau facebook Trias Bodro (lumayan promosi).

Selasa, 23 Februari 2016

Dampak media sosial (medsos) ?


Dalam blog ini saya akan membahas dampak penggunaan media sosial atau yang disingkat medsos. Dampak positifnya tentu teman-teman sudah tahu, ya tidak perlu di tulis lagi. Nah kalau kata dampak, biasanya akan mengarah ke negatif. Tetapi tulisan ini bukan untuk mengklaim bahwa medsos sesuatu yang negatif, itu terlalu naif karena saya juga salah satu pengguna medsos. Saya akan membahas dari satu sisi yang enggak mainstream mengenai media sosial. Ok ckckckc cekidot

Media sosial memang mendekatkan yang jauh, maksudnya sebagai media silaturahmi. Dari media sosial bisa bertegur sapa, mengundang teman, atau mengucapkan selamat atas sesuatu. Terkadang saya berpikir, bagaimanapun silaturahmi fisik tidak akan tergantikan oleh medsos, namun hanya melengkapi saja. Apa jadinya jika silaturahmi beralih ke online semua? Saat anda sakit tidak ada yang menjenguk, hanya nongol di medsos “GWS ya bla bla bla...” Atau saat Anda menikah, tidak ada yang datang tapi mereka hanya berucap “Barokallah ...” Dan terakhir saat Anda meninggal, mereka melayat secara online. Mari bijaksanalah.

Selain itu dalam menggunakan sosmed, Apakah kita yakin jika dia ngetik “hahaha” di chat atau medsos dia tentu sambil ketawa. Terus apakah kita yakin jika si dia ngetik i love you, itu beneran dari hati ? (ahahaha jangan baper ya J) Jadi medsos itu sebagai pelengkap, bukan yang utama karena yang utama adalah silaturahmi fisik karena adanya hubungan secara emosional.

Selanjutnya apakah teman-teman tau path, medsos yang sering menampilkan check in dimana kita berada. Biasanya di home saya, teman-teman saya check in ditempat-tempat yang wah. Karena ini merupakan bentuk kegiatan sehari-hari, dimana dan kita sedang apa. Check in di restoran atau cafe, tempat wisata, mall, dan lain-lain. Bukan naif, tapi kadang saya juga sering chick in jika di suatu tempat juga sih. Adanya path ini bertentangan sama nasehat orang tua saya waktu kecil. Dulu waktu kecil saya diajarkan tidak boleh pamer-pamer. Dimarahin kalau mau pamer L. Nah, sekarang udah besar malah disuruh dan dikasih media untuk pamer. Bukan maksud saya menjudge path, tapi realitynya begitu.

Pernahkah kita berpikir diluar tren (out the box). Pernahkah kita membuat check in path, di dapur lagi nyuci piring seember. Atau check in di halaman, nyapu halaman rumah. Check in di rumah, lagi nyetrika baju selemari. Check ini di ruang tamu, lagi ngepel. Kan jadi enggak biasa yakan. wkwkkk

Beralih ke BBM, Blackberry Massenger aplikasi pesan instant ini merupakan salah satu aplikasi chat yang banyak digunakan orang. Pengalaman saya pernah dapat broadcast yang isinya assalamualaikum. Saya tidak tahu apa maksudnya itu. Kalau mau bilang assalamualaikum kan bisa langsung chat, gau usah pakai bc. Pernah enggak berpikir kalau broadcast bbm tapi ditunjukkan untuk satu orang. Wkkkk. Selain itu berdoa merupakan bentuk permintaan kita yang ditujukan kepada Tuhan. Tetapi terkdang trennya menulis doa di status atau pm. Untuk apa coba, kenapa doa di tulis di sosmed, kan ditujukkan untuk Tuhan, bukan untuk dibaca oleh teman-teman.

Tentang dampak sosmed juga, jika zaman dulu ada trennya menulis diary yang menulis keluh kesah, kesan, menuangkan sedih atau senang hingga kesal mengenai pengalaman yang baru dialami, lalu menulisnya dalam buku diary secara diam-diam di kamar dan pintunya dikunci. Kemudian buku diarynya digembok dan dikunci lalu menyimpannya di tempat yang aman di bawah kasur, di bawah tumpukan buku paling bawah, di bawah tumpukan baju paling bawah di dalam lemari karena malu jika dibaca oleh orang lain. Sumpah bukan zaman saya ini, saya belum lahir di zaman seperti ini wkwkkk.

Dengan adanya sosmed, semua keluh kesah tadi malah ditulis di setiap sosmed. Rasanya tidak perlu lagi malu-malu anak kucing, semua bar-baran. Malah ingin orang tahu bagaimana yang dirasakannya. “Hari ini lagi bahagia karena berpapasan dengan dia dan pandang-pandangan sampai lupa arah jalan pulang....” begitulah salah satunya. Alay!!! wkkk

Coba bayangkan di facebook ada in relationship engaged dan usernya anak SD. Di wallnya ada pertengkaran mereka balas wall wallan, dan salah satu dari mereka bilang “Bisa enggak kamu lebih ngerti, lebih dewasa sedikit....” Saya yang udah newbie di usia dewasa jadi malu bacanya. Anak SD bisa bilang bisa enggak lebih dewasa sedikit, mereka dewasa sebelum dewasa.

Dengan adanya sosmed dapat mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Dapat dilihat biasanya orang-orang ramai jika di sosmed, tiba berkumpul semua pada sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Mari bijaksana dalam menggunakan sosial media, ambil manfaat postifnya agar menjadi berkah. Wassalam.

Sabtu, 13 Februari 2016

Jika bisa memutar waktu, mau balik ke masa kapan ? Dan mengubah apa ?

"Pertanyaan ini dikutip dari pertanyaan otomatis dari ask.fm"


Saya ingin menjawab pertanyaan ini karena banyak melihat teman-teman saya yang menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda dan menarik. Berbeda dengan yang lain, jika aku menjawab ingin memutar waktu dan mengubahnya berarti aku tidak bisa mensyukuri apa yang ada dan sudah terjadi. Penyesalan memang selalu ada dalam manusia, tetapi tak harus dihindari. Aku tidak mau kembali ke masa lalu dan waktu berjalan maju, masa lalu hanya untuk dilihat dan sebagai pelajaran. Untuk mengubah masa depan bukan berarti dengan mengubah masa lalu tapi dengan mengubah masa sekarang.

Kita harus ikhlas dengan apa yang sudah terjadi. Masih ada prosa kata “move on”. Jadi, jika ditanya dengan pertanyaan di atas, dengan tegas saya akan menjawab tidak akan mau memutar waktu dan tidak mau balik ke masa kapan pun. Saya ikhlas dengan apa yang sudah saya capai dan yang masih gagal saya capai. Biarlah yang lalu berlalu. Ibarat spion, hanya perlu diliat sekali-sekali saja. Kita harus melihat ke depan, jika melihat spion terus ya akan menabrak. Seperti lirik lagunya naff “Dia telah pergi ke nirwana”.

Semoga tulisan singkat ini dapat memberi manfaat/ mudahrot bagi teman-teman yang membaca. Jika teman berharap tulisan ini ada bahasa yang lucu, ringan dan menghibur dan tidak ditemukan di artikel saya mohon maaf, dan mohon doa nya. Amiin.

Selasa, 09 Februari 2016

Apa hal yang paling istimewa dari dirimu ?

"Pertanyaan ini dikutip dari pertanyaan otomatis dari ask.fm"

Orang hebat itu adalah orang yang mampu menunjukkan kelebihannya dan menutupi kekurangannya. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Orang dapat melihat istimewa orang lain karena mereka melihat kelebihan dan tidak terlihat apa kekuranganya.
            Lari dari judul sejenak, segala sesuatu memiliki dua sisi yang berbeda dan berlawanan. Maksudnya seperti yin yang, kutub utara selatan, postif negatif, dll. Artinya setiap manusia mempunyai dua sifat yang berlawanan. Orang yang terlihat baik karena dia mampu menutupi keburukannya. Orang terlihat ramah karena dia mampu menutupi kecuekannya. Seperti film Titanic, jadi ibarat gunung es di lautan, gunung es yang terlihat kecil mengambang di atas air, sebenarnya dibawahnya sangat besar. Jadi seseorang bisa menunjukkan sikap yang baik, karena dia mampu menahan dan menutupi sikap buruk yang sangat dahsyat itu. Dapat dilogikakan sebenarnya semua orang memiliki dua sikap, yaitu baik dan buruk. Tetapi bagaimana dia bisa menunjukkan sikap baiknya dan menutupi sikap buruknya. Seperti dalam salah satu perkuliahan saya, bahwa moral adalah sesuatu yang harus kita lakukan. Artinya jika melakukan sesuatu sesuai apa yang diinginkan itu artinya tidak bermoral.
            Kembali ke judul sesuatu yang istimewa dari saya, bisa dibilang saya tidak mengetahuinya. Setiap orang dapat menilai saya dari sudut pandang mereka yang berbeda-beda. Nah, ini yang jadi catatan (mungkin diluar konteks judul lagi) bijaklah dalam menanggapi penilaian orang. Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda, jadi penilaiannya juga berbeda-beda. Jika kita menuruti dan mendengar semua penilaian orang lain maka tidak akan ada habisnya tuntutan terhadap kita. Memang ada benarnya sebuah pepatah “Kritikan adalah masukan yang paling baik, karena itu cerminan pada diri kita. Karena dari kritikan kita dapat memperbaiki diri untuk lebih baik”. Tetapi catatatannya adalah apakah semua kritikan dapat membangun, apakah itu positif bagi kita dan apakah kritikan tersebut semuanya benar. Dalam mengkritik, sesorang dapat mengkritik negatif dan menjatuhkan seseorang, terkadang hal inilah yang perlu dikaji. Kritikan memang bagus tetapi terkadang penyampaian ataupun tata bahasanya dapat menjatuhkan psikologis seseorang.
            Dalam hal istimewa dari saya, saya tidak mengetahui jelas apa yang istimewa dari saya. Memang kita dituntut untuk mengenal diri kita, sesuai kata-kata inspirasi “Who am I” yaitu kita merenungkan apa kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Istimewa dalam hal ini lebih mengacu pada kelebihan. Ya, bisa dibilang istimewa adalah seuatu yang berbeda yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Ya menurut saya, hal yang istimewa dari diri saya yaitu saya memiliki motivasi yang tinggi, etos kerja tinggi, bekerja keras dan bersungguh-sungguh untuk meraih keberhasilan. Diluar konteksi itu ya tanggapan pembaca sangat diperlukan wkkk.
            Demikian dari satu pertanyaan yang sebenarnya sangat sulit dijawab, dan dari sekian panjang penjelasan jawabannya hanya satu kalimat. Sekian tulisan ini, info lebih lanjut pin saya 523dccde, atau ig @trias_bodro, facebook dan path trias bodro, twitter @triasbodro94, line @triasbodro. Dan ask.fm @triasbodro, di ask.fm teman dapat bertanya pada saya jika tidak mau namanya tertera dapat di anonimkan (seperti belakangan ini tak tahu saya siapa yang bertanya pakai anonim / bikin penasaran hhahah). Sayonara !

Senin, 08 Februari 2016

Apakah Anda pernah memiliki cinta terpendam ? Sejak kapan ?

"Pertanyaan ini diajukan oleh salah satu teman saya, yaitu Hayati. Eh salah tapi Fina Alfisyah Hasibuan. Maafkan Uda Zainudin salah sebut nama engkau (wkkk). Katanya ini pertanyaan otomatis dari ask.fm"

Cinta terpendam itu kalau seseorang suka sama seseorang dan enggak mau dibilang ke orang itu maupun ke orang lain. Jadi dibagi dua kategori, pertama cinta terpendam suka sama orang itu tapi dia tidak mau bilang ke orang itu dan hanya menceritakan kepada teman-temannya kalau itu terpendam. Atau kedua, dia tidak mau bilang ke orang itu dan orang-orang lain, jadi yang tahu hanya dia, Tuhan, malaikat-malaikatnya.

Menurut saya banyak penyebab cinta terpendam, karena orang itu tidak berani mengungkapkan. Orang itu cuma kagum atau apalah dan tidak mau lebih dekat. Atau mungkin menjaga perasaan banyak orang, maksudnya lebih bagus terpendam daripada dibilang daripada akan merusak suatu komunitas (yang ini perlu diterjemahkan dan dipahami lebih luas), dan terakhir yaitu orang itu udah punya pasangan, nah yang ini gimana ceritanya. Sakitnya itu kayak potong kuku terus kependekan. Sakittt

Dari cerita diatas, ya saya pernah mengalaminya. Cieeee, yang sakitnya itu kayak potong kuku terus kependekan. Jadi pertanyaan pertama sudah terjawab. Lanjut ke pertanyaan kedua, sejak kapan ?

Sekarang bulan Februari 2016, mari kita flashback sejenak. Ceritanya ini beberapa tahun lalu, waktu SMA, kira-kira kelas 2 sekitar 5 tahun lalu. Jadi waktu itu saya kelas Sebelas IPA-1, ya dibilang kelas unggulan lah (wawww :D), bukan maksud sombong tapi sedikit angkuh wkkk. Tapi bukan itu konteksnya. Jadi orang itu adalah adik kelas, dia kelas sepuluh waktu itu. Ga usah dibilang sepuluh berapa ya. Ya kelasnya dekat dan berseberangan dengan kelas kami.

Lanjut cerita, waktu kelas dua SMA itu saya ikut organisasi keagamaan di sekolah. Jadi tiap ada kegiatan-kegiatan keagamaan terkadang sering melihat orang itu. Ya rasanya itu kayak liriknya lagu Simple plan “Every body’s screaming I try to make a sound But no one hears me”. Ya maksudnya enggak ada yang tahu. Kalau ada teman-teman yang sedang baca blog ini berarti kalian mungkin orang kedua yang tahu itu, karena yang pertama ya yang ngajukan pertanyaan ini Si Hayati, maksudnya Fina karena udah tahu bocorannya.

Waktu itu ceritanya saya enggak mau berusaha. Alasannya banyak sih, ya diantara banyak faktor penyebab seperti yang ditulis diatas. Selain itu cuma gitu-gitu aja, no want more (artikan senidri/ kalau di Bahasa Indonesiakan jadi alay ntar). Plot ceritanya, saya sering nampak waktu di SMA, ya kadang nampak waktu di sekolah ataupun waktu di kegiatan keagamaan. Tapi ya itu enggak ada usaha saya. Jadi saya termasuk di kategori kedua.

Singkat cerita saya tamat SMA, ceritanya lewat saja. Ibarat orang kentut, setelah kentut wanginya hilang begitu saja, setelah hilang wanginya tidak bisa dicium lagi dan cuma sadar kalau pernah kentut tanpa ingat bagaimana wangi kentutnya. Dan kentut berikutnya belum tentu memiliki wangi yang sama.

Demikian tulisan singkat saya, harap dimengerti dan dipahami isinya bagi yang membaca. Untuk cerita lebih lanjut, BBM saya 523DCCDE atau ig @trias_bodro. Sekalian promosi wkk. Singkat cerita dia kuliah di Medan juga, di salah satu universitas negeri di medan, ya taulah apa itu. Tapi enggak ada lanjutan ceritanya, ya namanya kan ibarat kentut. Namun ketika sudah di usia sekarang “being in future”, ya bisa dibilang kita sudah mulai memasuki dan menjalani masa depan, tidak perlu lagi yang begitu. Sudah zamannya blak-blakan, kalau cocok ya dibungkus, ga cocok ya gak dibungkus. wkkk