Topik ini akan
membahas terlambat. Mari kita bahas apa itu terlambat? Apakah sama dengan
terhambat, tersumbat, atau tertumpat. Sepertinya berbeda. Terlambat terdiri
dari dua kata yaitu “ter” dan “lambat”. Lambat merupakan kata dasar. Kata depan
yaitu “ter” yang dapat diartikan “tidak sengaja”.
Kata “ter” dapat
diartikan sebagai “tidak sengaja”. Dapat kita ambil contoh kata terinjak
artinya tidak sengaja diinjak. Terlempar yaitu tidak sengaja dilempar. Tertidur
yaitu tidak sengaja tidur. Namun dalam kata depan ter, ada satu kata yang
terjemahannya rancu yaitu kata “terbang”. Terbang dapat diartikan tidak sengaja
bang. Mungkin ketika kita jalan lalu menginjak kaki abang-abang dapat kita
katakan terbang, “tidak sengaja bang”.
Bicara
terlambat, ketika SMA saya terkadang terlambat datang ke sekolah. Jadi, ketika
pagi hari, siswa kelas lain sedang baris di lapangan untuk pelajaran olahraga, saya
yang lari keliling lapangannya. Ya mereka yang pelajaran olahraga saya yang
lari keliling lapangannya karena hukuman terlambat. Contoh lain teman saya
terlambat ke kampus saat ujian akhirnya nilai ujiannya kosong dan mendapat
nilai D.
Kata terlambat
sering kita dengar. Seperti lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Tapi pepatah ini tidak bisa digunakan untuk semua hal. Ketika berkendara orang
ngebut dan terjadi kecelakaan. Apa alasannya? Bisa jadi ini karena terlambat.
Ya terlambat menginjak rem.
Terlambat
identik dengan waktu. Ketika SD mungkin kita pernah mendapat pertanyaan
“Binatang apa yang sering terlambat ke sekolah?” Jawabannya yaitu kaki seribu.
Karena terlalu lama memakai sepatu (lucu enggak yaa). Kemudian mungkin
teman-teman pernah mendengar lagu “terlambat sudah kau datang padaku, setelah
kudapatkan penggantimu, terlambat sudah terlambat sudah...” Dalam lagu ini terlambat
dijadikan sebuah alasan. Saya sangat tidak setuju dengan lagu ini, karena
biarpun terlambat berapa tahun lamanya, kalau adanya kesetiaan tidak akan dapat
penggantinya. Dan satu poin pentingnya, ini berseberangan dengan saya. Karena saya
adalah sosok yang setia. Ya, Setia Band.
Menyambung
kalimat di atas, intinya yang penting kita harus apa adanya. Tidak perlu ada
dramatisir ataupun kepalsuan. Karena zaman sekarang kepalsuan sudah banyak
dimana-mana. Salah satu contoh yaitu banyak emas palsu. Tahu kan emas palsu.
Ketika di pinggir jalan kita tepuk pundak orang dan kita tanya “ Mas sekarang
jam berapa ya?” Lalu dia menjawab “Ih apaan sih panggil mas. Emang kita tukang
jam, asal colek aja, sebel”. Ya sudah banyak mas palsu seperti itu. Makanya
hati-hati karena emas palsu sudah dimana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar