Bus trasnmebidang sudah
diluncurkan tahun 2015 ini. Namun masih terlihat penumpang masih sepi.
Sosialisasi dan kampanye pemerintah untuk mengajak masyarakat tidak ada.
Seharusnya pemerintah melakukan strategi persuasif dan sosial untuk mengajak
masyarakat menggunakan transmebidang. Sehingga transmebidang dapat bermanfaat
optimal. Kondisi saat ini pemerintah hanya menyediakan fasilitas bus dan
haltenya saja, setelah itu lepas tangan.
Langkah strategi yang harus dilakukan pemerintah adalah
bagaimana masyarakat kota Medan, Binjai dan Deli Serdang mengubah pola pikir
mereka dari angkutan pribadi seperti sepeda motor atau mobil dan angkutan kota
serta becak bertransformasi ke Trans Mebidang. Strategi pemerintah seharusnya
juga merubah pola sosial yang berkembang di masyarakat. Permasalah utama yaitu masyarakat enggan naik angkutan umum karena
sosial budaya masyarakat yang membuat pola pikir naik angkutan sepeda motor
atau mobil lebih gengsi. Pola pikir tercipta dengan adanya persepsi kesenjangan
sosial jika menaiki angkutan umum. Sehingga budaya yang tercipta masyarakat
banyak naik kendaraan pribadi sehingga budaya untuk menaiki angkutan umum
kurang diminati masyarakat. Permasalahan kedua adalah ongkos angkutan umum yang
relatif mahal. Jika dibandingkan dengan naik sepeda motor, ongkos per hari
dengan angkutan umum untuk pulang pergi dari kantor atau sekolah ke rumah lebih
mahal daripada jika naik sepeda motor. Permasalahan ketiga yaitu area perjalanan
transmebidang yang tidak meluas ke segala arah di kota Medan. Khususnya Kota
Medan transmebidang hanya melewati jalur-jalur khusus untuk pasar perdagangan.
Walaupun tujuan utama yaitu untuk transportasi utama para pedagang menengah ke
bawah karena raihan jalurnya tempat pasar strategi seharusnya cakupan jalurnya
lebih meluas dan merata segala penjuru kota Medan. Sehingga masyarakat mudah
mengakses transmebidang. Permasalahan yang terakhir adalah kurangnya budaya
jalan kaki oleh masyarakat karena budaya angkutan umum erat kaitannya dengan
budaya berjalan kaki. Sementara jika kita berjalan kaki di jalan raya itu
rasanya malah kita seperti orang asing, berbeda dengan di luar negeri budaya
jalan kaki lebih diutamakan.
Pada dasarnya pemerintah lah yang mengajak masyarakat
untuk naik trans mebidang sementara para jajaran pemerintah sendiri enak-enakan
dan leha-lehaian menaiki transportasi pribadi mereka, naik sepeda motor dan
mobil mereka. Jadi, bagaimana keberlangsungan manfaat transmebidang ? Bagaimana
keadaan transportasi Kota Medan secara jangka panjang dengan melihat keadaan
lalu lintas kota Medan saat ini dan semua tahu bagaimana kondisi lalu lintas
Kota Medan dalam 5 sampai 10 tahun ke depan ?
Langkah stategi utama adalah dengan mengkampanyekan
informasi transmebidang ke seluruh lapisan masyarkat sehingga mengubah pola
pikir masyarakat ke budaya angkutan umum. Memberi informasi yang lebih nyata
dan pemerintah ikut dalam pelaksaan nyata penggunaan angkutan umum. Kebijakan
mengenai ongkos perjalanan. Penyediaan fasilitas yang lengkap sehingga
masyarakat nyaman dengan transmebdidang. Membuat volunteer masyarakat untuk
mengajak penggunaan transmebidang. Dengan kesimpulan dengan kampanye secara
terbuka untuk mengubah pola pikir masyarakat ke angkutan umum transmebidang
seluruh lapisan sehingga tidak ada kesenjangan sosial pada penggunaan
transmebidang. Catatannya adalah dengan menertibkan lalu lintas lebih ketat
lagi bagi pengguna sepeda motor dan mobil pribadi dengan mengintensifkan razia
polisi lalu lintas sehingga pengguna angkutan pribadi yang merasa kurang
lengkap dengan aturan berkendara akan beralih ke angkutan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar