"Pertanyaan ini
diajukan oleh salah satu teman saya, yaitu Hayati. Eh salah tapi Fina Alfisyah
Hasibuan. Maafkan Uda Zainudin salah sebut nama engkau (wkkk). Katanya ini
pertanyaan otomatis dari ask.fm"
Cinta terpendam
itu kalau seseorang suka sama seseorang dan enggak mau dibilang ke orang itu
maupun ke orang lain. Jadi dibagi dua kategori, pertama cinta terpendam suka
sama orang itu tapi dia tidak mau bilang ke orang itu dan hanya menceritakan
kepada teman-temannya kalau itu terpendam. Atau kedua, dia tidak mau bilang ke
orang itu dan orang-orang lain, jadi yang tahu hanya dia, Tuhan,
malaikat-malaikatnya.
Menurut saya banyak penyebab cinta
terpendam, karena orang itu tidak berani mengungkapkan. Orang itu cuma kagum
atau apalah dan tidak mau lebih dekat. Atau mungkin menjaga perasaan banyak
orang, maksudnya lebih bagus terpendam daripada dibilang daripada akan merusak
suatu komunitas (yang ini perlu diterjemahkan dan dipahami lebih luas), dan
terakhir yaitu orang itu udah punya pasangan, nah yang ini gimana ceritanya. Sakitnya
itu kayak potong kuku terus kependekan. Sakittt
Dari cerita diatas, ya saya pernah
mengalaminya. Cieeee, yang sakitnya itu kayak potong kuku terus kependekan.
Jadi pertanyaan pertama sudah terjawab. Lanjut ke pertanyaan kedua, sejak kapan
?
Sekarang bulan Februari 2016, mari
kita flashback sejenak. Ceritanya ini beberapa tahun lalu, waktu SMA, kira-kira
kelas 2 sekitar 5 tahun lalu. Jadi waktu itu saya kelas Sebelas IPA-1, ya
dibilang kelas unggulan lah (wawww :D), bukan maksud sombong tapi sedikit
angkuh wkkk. Tapi bukan itu konteksnya. Jadi orang itu adalah adik kelas, dia
kelas sepuluh waktu itu. Ga usah dibilang sepuluh berapa ya. Ya kelasnya dekat
dan berseberangan dengan kelas kami.
Lanjut cerita, waktu kelas dua SMA
itu saya ikut organisasi keagamaan di sekolah. Jadi tiap ada kegiatan-kegiatan
keagamaan terkadang sering melihat orang itu. Ya rasanya itu kayak liriknya
lagu Simple plan “Every body’s screaming I try to make a sound But no one hears
me”. Ya maksudnya enggak ada yang tahu. Kalau ada teman-teman yang sedang baca
blog ini berarti kalian mungkin orang kedua yang tahu itu, karena yang pertama
ya yang ngajukan pertanyaan ini Si Hayati, maksudnya Fina karena udah tahu
bocorannya.
Waktu itu ceritanya saya enggak mau
berusaha. Alasannya banyak sih, ya diantara banyak faktor penyebab seperti yang
ditulis diatas. Selain itu cuma gitu-gitu aja, no want more (artikan senidri/
kalau di Bahasa Indonesiakan jadi alay ntar). Plot ceritanya, saya sering nampak
waktu di SMA, ya kadang nampak waktu di sekolah ataupun waktu di kegiatan
keagamaan. Tapi ya itu enggak ada usaha saya. Jadi saya termasuk di kategori
kedua.
Singkat cerita saya tamat SMA,
ceritanya lewat saja. Ibarat orang kentut, setelah kentut wanginya hilang
begitu saja, setelah hilang wanginya tidak bisa dicium lagi dan cuma sadar
kalau pernah kentut tanpa ingat bagaimana wangi kentutnya. Dan kentut berikutnya
belum tentu memiliki wangi yang sama.
Demikian
tulisan singkat saya, harap dimengerti dan dipahami isinya bagi yang membaca. Untuk
cerita lebih lanjut, BBM saya 523DCCDE atau ig @trias_bodro. Sekalian promosi
wkk. Singkat cerita dia kuliah di Medan juga, di salah satu universitas negeri
di medan, ya taulah apa itu. Tapi enggak ada lanjutan ceritanya, ya namanya kan
ibarat kentut. Namun ketika sudah di usia sekarang “being in future”, ya bisa
dibilang kita sudah mulai memasuki dan menjalani masa depan, tidak perlu lagi
yang begitu. Sudah zamannya blak-blakan, kalau cocok ya dibungkus, ga cocok ya
gak dibungkus. wkkk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar